Jumat, 16 April 2010

SPENTIGDA tour to Bali


Masih teringat di memori kita saat saat indah yang kita -warga spentigda, khususnya PESTISIDA- lalui di Bali. Baru dua bulan yang lalu saya menapakkan kaki di Pulau Bali, pulau yang terkenal dengan Tari Pendetnya, sunsetnya yang indah, upacara-upacara adatnya, dan banyak hal lainnya yang ga bisa disebutin satu persatu -kepanjangan..hehe-
26 Februari 2010 lalu, siswa siswi kelas 9 pergi ke Bali -buat study tour-. Kira-kira jam 6 pagi jalan raya di depan spentig sudah macet, penuh bangett sama mobil-mobil wali murid yang nganterin anaknya yang mau ke Bali. Ditambah 7 bis yang akan kita gunakan untuk pergi dan jalan-jalan di Bali. Baru sekitar jam setengah 8 kita berangkat -tau gitu ga usah berangkat pagi-pagi deh, kelamaan nunggunya-, sampai di Ketapang langsung nyebrang ke tanah Bali. Setelah satu jam berada di dalam kapal, nyampe jg deh kita di Bali. Langsung ke hotel, nyari kamar, mandi, dan blablabla sebelum akhirnya kita semua tidur kecapekan.
Keesokan harinya, ada aktivitas padat yang harus kita jalani. Mulai dari makan pagi di hotel, belanja oleh-oleh buat keluarga, temen, tetangga, dll yg nitip oleh-oleh -untungnya aku ga dititipi apa-apa, jd ga usah repot beliin oleh-oleh, hehe-, ngeliat tari barong (serem banget yang jadi setannya-.-), dan kegiatan-kegiatan lainnya yang sudah tersusun di proposal -ijo warnanya- yang sudah kita terima. Tak lupa ke pantai kuta untuk melakukan tujuan utama kita di pulau dewata ini, yakni berburu 5 orang turis buat diminta’i tanda tangannya -kyk artis aja-. Setelah kelompok saya selesai ‘berburu’ tanda tangan para bule itu, kami kembali ke bis yang ada di central park naik suatu kendaraan yang ppuuuuuuuuuueeeeeeeeennuuuuuuuuhhhhhhhh baaaanggggeeeeeeeeeeeeettttttttt.... tak sedikit -bahkan hampir semua- orang berdesak-desakan di dalam kendaraan itu. Nggak hanya itu, dari pantai kuta kita semua langsung ke rumah makan -gatau apa namanya, lupa saya- buat makan malam + talkshow dengan turis-turis yang dibawa guru saya, Mr. Leman -yang katanya temen temennya-. Nggak puas apa guru-guru menyiksa kita? Udah capek banget gara-gara jadwal yang padat banget dari mulai pagi sampek malem, masih juga ada talkshow..(memang agak berlebihan, tapi itulah yang saya rasakan saat itu). Banyak siswa yang udah ga bersemangat buat sekedar ngomong-ngomong dengan para bule itu, bahkan tak sedikit pula yang udah ga bisa kompromi lagi dengan penyakitnya. Akhirnya, setelah puas ngobrol dengan para bule itu kita kembali ke hotel dan istirahat di kamar masing-masing.
Hari kedua -yang jg menjadi hari terakhir kita di Bali- diisi dengan kunjungan ke GWK , belanja oleh-oleh di pasar seni sukawati dan joger, serta berkunjung sejenak di Tanah Lot. Sebenarnya, pengen liat sunset -yg katanya indah banget- di tanah lot, tapi udah keburu malem... habis itu perjalanan ke Gilimanuk, nyebrang menuju tanah Jawa, dan blablabla -saya tidak hafal rutenya- sebelum akhirnya sampai di SPENTIGDA lagi dan dijemput oleh orangtua masing-masing.